
MENGENAL SNI 7352- 5 : 2023 TENTANG BIBIT KAMBING BOERKA GALAKSI AGRINAK
Kambing Boerka adalah kambing jenis pedaging yang dirilis Kementerian Pertanian pada bulan januari 2020 lalu berdasarkan Kepmentan nomor 08/KPTS/PK.040/M/1/2020. Kambing Boerka Galaksi Agrinak ini adalah jenis kambing campuran dari kambing Boer dan kambing Kacang dengan perbandingan 50:50. Kambing Boerka memiliki ukuran lebih besar dari kambing kacang, dimana bobot dan tingginya relatif lebih tinggi dibandingkan jenis kambing lokal lainnya. Kisaran bobot lahir kambing Boerka adalah berkisar antara 2,6 – 2,8 Kg, dengan warna bulu dominan seragam yaitu campuran putih dan coklat di area leher dan kepala. Kelebihan lain dari kambing Boerka Galaksi Agrinak ini juga dapat dengan mudah beradaptasi di berbagai kondisi agroekosistem.
Untuk menjamin mutu bibit kambing boerka terjaga dengan baik, tahun 2023 Kementerian Pertanian melalui Badan Standardisasi Nasional menetapkan standar bibit kambing boerka melalui SNI 7352- 5 : 2023. Penetapan standar ini juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas genetik kambing boerka galaksi agrinak di Indonesia.
Persyaratan Mutu
1. Persyaratan Umum
Bibit kambing boerka galaksi agrinak jantan:
1. a) sehat;
2. b) tidak cacat fisik;
3. c) organ reproduksi normal, testis sepasang dan simetris; dan
4. d) memiliki silsilah minimum satu generasi di atasnya.
Bibit kambing boerka galaksi agrinak betina:
1. a) sehat;
2. b) tidak cacat fisik;
3. c) organ reproduksi normal;
4. d) ambing simetris untuk induk, jumlah puting dua dan bentuk puting normal; dan
5. e) memiliki silsilah minimum satu generasi di atasnya
2. Persyaratan khusus
Persyaratan khusus bibit kambing boerka galaksi agrinak terdiri dari:
1. a) rambut bagian tubuh berwarna putih dengan campuran warna coklat atau hitam;
2. b) rambut bagian kepala sampai leher cenderung berwarna coklat atau hitam dengan variasi putih;
3. c) bentuk badan padat, gilik, tegap, punggung lurus
4. d) profil muka cembung
5. e) telinga lebar dan terkulai; dan
6. f) jantan dan betina bertanduk dan melengkung ke belakang
Kambing Boerka galaksi agrinak dapat beradaptasi di berbagai kondisi agroekosistem dan memiliki bobot badan yang lebih tinggi dibanding dengan kambing lokal. Bobot lahir kambing ini berkisar 2,6 kg - 2,8 kg, lebih tinggi dari bobot lahir kambing kacang (tetuanya) yang berkisar antara 1,6 kg - 1,8 kg.
Adapun bobot sapih kambing Boerka berkisar 10 kg - 12 kg, sementara kambing Kacang hanya 6 kg - 8 kg. Pada pemeliharaan yang sama, pertumbuhan kambing Boerka Galaksi Agrinak lebih cepat dibanding kambing Kacang.
Penulis : Agus Kertawirawan